Satu Tahun SKD
“Kita semua adalah abdi, ‘Abdullah”.
“Tugas kita adalah bergerak, sisanya serahkan ke Tuhan”.
Tepat setahun lalu, saya mengikuti tes SKD CPNS dengan keyakinan yang belum utuh. Niat ingin membahagiakan orang tua tapi bayang-bayang tidak boleh mengajukan mutasi sebelum 10 tahun masa kerja memunculkan sedikit keraguan, apalagi kota yang saya pilih merupakan kota yang sama sekali belum pernah saya singgahi.
“Kenapa milih Jepara?” Hampir setiap orang yang tahu saya mendaftar CPNS mengajukan pertanyaan serupa. Meski belum pernah mengunjungi Jepara, bukan tanpa pertimbangan tentunya. Alasan simpelnya karena ada Karimunjawa, salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Alasan lainnya karena orang tua langsung setuju begitu saya menyebutkan kata Jepara. Alasan paling panjang karena:
1. Terletak di Jawa Tengah. Jika lolos tes, jarak dari Jogja tidak terlalu jauh (saat itu saya bekerja di Jogja),
2. Belum ada universitas negeri di Jepara yang memiliki jurusan Pariwisata sehingga kemungkinan pesaing lebih kecil,
3. Punya teman di Jepara,
4. Jepara punya potensi wisata yang bagus (kebetulan jurusan saya saat kuliah yaitu Pariwisata),
5. Orang tua setuju (restu orang tua adalah kunci), dan
6. Tersedia formasi jabatan yang sesuai dengan ijazah saya.
Jadilah dengan pertimbangan-pertimbangan tadi, saya memilih Jepara dan ternyata Tuhan meng-iya-kannya.
Kenapa CPNS?
Cita-cita menjadi PNS baru muncul setelah saya lulus kuliah. Sebelumnya ingin sekali kerja lapangan yang bisa ke sana ke mari, mengunjungi banyak kota, mengenal banyak orang, tentunya dengan penghasilan yang cukup memuaskan. Target-target sempat saya tulis, lulus tahun sekian, kemudian kerja, ikut program Indonesia Mengajar, yang jelas bisa berkontribusi untuk orang-orang sekitar. Seiring berjalannya waktu dan pendewasaan, realita tak selalu sejalan dengan keinginan.
Sebagai seorang perempuan yang (semoga) nantinya menjadi seorang istri dan juga ibu, saya ingin bekerja namun tetap punya waktu untuk keluarga. “Pengusaha” saya coret dari opsi karena merasa tidak punya bakat bisnis, lalu muncullah opsi PNS yang menurut saya jam kerja dan liburnya cukup ramah, sore ke malam sudah bisa di rumah. Selain itu, orang tua saya sangat setuju (dan bahkan memang berharap demikian).
Tes yang diikuti?
Tes yang diikuti hingga lulus CPNS minimal ada 3, yaitu seleksi administrasi, tes SKD (kewarganegaraan-Pancasila, pengetahuan umum macam matematika, tes kepribadian), dan tes SKB (kemampuan bidang, sesuai jabatan yang dipilih). Tes untuk formasi jabatan di Pemkab/Pemkot atau Pemprov biasanya hanya itu, khusus DKI Jakarta setahu saya ada tambahan TOEFL, dan untuk instansi kementerian kemungkinan ada tambahan tes lain seperti psikotes maupun tes fisik.
Persiapan, Tips & Trik?
Hal yang perlu dipersiapkan paling awal adalah niat yang baik. Persiapkan juga hati yang lapang untuk apapun hasilnya nanti. Persiapan-persiapan untuk setiap tesnya, saya sendiri melakukan hal-hal berikut:
1. Mencatat tanggal-tanggal penting proses seleksi, follow media sosial BKN untuk update informasi terbaru (alhamdulillah beberapa teman ikut seleksi CPNS juga kadang bantu mengingatkan),
2. Membaca ketentuan seleksi dan juga cari informasi-informasi berkaitan dengan seleksi CPNS di internet (tetap bijak dan jangan sampai termakan hoaks),
3. Mempersiapkan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan seleksi administrasi,
4. Memilih instansi daerah karena menghindari kerja di ibu kota dan luar jawa (silakan pilih formasi pusat atau daerah sesuai keinginan ya),
5. Setelah lolos seleksi administrasi, fokus belajar SKD dari buku biar bisa dicoret-coret, belajar dari YouTube (banyak sekali yang share tips & trik dan soal-soal latihan), dan juga download aplikasi gratisan berkaitan dengan tes CPNS di Play Store,
6. Sambil menunggu pe-ranking-an SKD, berdoa, memantapkan diri, dan rajin cek YouTube (search contoh soal SKB sesuai jabatan yang dilamar, lebih sering nonton Stand Up Comedy sebenarnya :D ),
7. Cari-cari grup SKB sesuai jabatan di Telegram, banyak teman-teman yang saling sharing di sana. Sungkem sama pengembang Telegram karena menyediakan fitur cari grup dengan memasukkan kata kunci di kolom pencarian,
8. Membuat target belajar, misalnya pekan ini harus selesai baca materi tentang RIPPARNAS,
9. Meminta doa-restu ke orang terdekat, dan
10. Yang tak kalah penting, hasilnya biar Tuhan yang urus.
Kurang lebih begitu. Semoga bermanfaat buat masmbak yang membaca ya. InsyaAllah yang baik menurut-Nya, baik untuk kita. Matursuwun :)
Komentar
Posting Komentar