Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Amarah Ibu

Ibu gemar sekali bercerita, membuat puisi, menulis naskah drama, merangkai kata-kata indah sebagai ungkapan cintanya Tapi, ibu juga gemar mengomel kerap marah-marah, sampai aku bosan dengar “Marah itu tandanya sayang”, begitu Ibu bilang Sayang macam apa?, pikirku tak paham Ibu juga bilang, “Marah itu tanda peduli” Peduli macam apa?, tambah tak paham lagi "Kamu pasti akan rindu" ucap ibu di sela tangisku karena gertakannya "Rindu apa?" "Rindu dimarahi, Ibu minta maaf ya nak" Ibu mendekat, membelai halus rambutku. --- 'Iya, benar Bu', ucapku lirih sambil menahan isak, 'aku rindu mendengar amarahmu'.