#cerpen: Pengakuan Rindu
Harum... Aku menarik nafas panjang, mencium wangi sisa kenangan setahun lalu. Katanya, besok sore ia akan ke sini lagi. Suara ombak kecil dari beberapa meter jarak di depanku mengajak dengan penuh semangat, “Ayo menyelam lagi!” seolah begitulah ucapnya. Hm,, aku saja yang mengarang-ngarang ombak-ombak kecil itu berkata begitu. Angin sore berhembus segar, mengajak pikiranku berjalan-jalan menapaki berpetak-petak kenangan, begitulah kiranya jika kenangan itu aku gambarkan seperti daratan. Matahari jingga hadir lagi sebagaimana sore-sore kemarin juga kemarin-kemarinnya saat kita menghabiskan waktu di sini. Ya, di sini tepat pada waktu yang seperti ini. Matahari yang cantik dan wajahmu yang tak pernah membosankan, tanpa kau sadari beradu merebut perhatianku. Jangan khawatir, kau tetap yang pertama J Antara resah dan bahagia menunggu untuk bisa melihat senyummu lagi. Bahkan, kamu merengek pun tetap terlihat tersenyum bagiku. Akankah rahasia itu dapat aku utarakan dengan r...