#ceritanilna: Buah dari Doa-doa Mereka (kalian)

Untuk dan karena sebuah janji.


Hari itu, 27 Mei 2014. hari yang paling ditunggu oleh sebagian besar anak-anak SMA/ sederajat yang mengikuti SNMPTN 2014. begitu juga aku dan banyak teman lain di IC. dan... siang itu, sebagian besar dari kami dibuat lemas karena tidak lolos.
Ah, sudahlah... Toh, masih ada jalur lain untuk bisa masuk ke PTN.
Hingga puluhan hari berikutnya...
Aku merasa kurang PD dengan kemampuanku melihat passing grade yang ada dan hasil latihanku di rumah (aku tidak mengikuti les tambahan selain di sekolah). menjelang tes tulis, aku minta tips dari kakak kelas. Salah satunya adalah meminta doa. ya, doa.
"Jangan pernah meremehkan kekuatan doa". itulah yang membuatku merasa yakin bahwa ketidakmungkinan tidak bernilai 100%, masih ada faktor lain yang kadang tidak kita duga.

Anehnya, setiap orang yang menanyaiku mengenai kuliah selalu "kuliah di mana?", bukan "mau kuliah di mana?" atau "daftar di mana?". Aku tersenyum dan hanya menjawab "belum, masih menunggu pengumuman". Jawaban singkat diikuti dengan mohon doa dari mereka. ya, mereka. siapapun orang yang menanyakan hal tersebut. entah dekat atau tidak. Saat itu, yang aku lakukan adalah, meminta doa kepada siapa pun dan sebanyak-banyaknya.
Sampai tiba, sore tanggal 16 Juli 2014.
Ada kabar baik menjelang buka puasa. tepat pukul 17.00 pengumuman hasil SBMPTN. aku mebcoba membuka web, tapi tidak bisa (mungkin karena banyaknya pengakses). beberapa berita kelulusan teman-teman Magnivic (teman seangkatan di MAN ICS) sudah ada di facebook. Sementara aku masih menunggu. aku meminta tolong adikku (yang saat itu di Jogja dan aku di Kebumen) untuk melihat pengumuman dari ponselnya. Butuh waktu lama ternyata.
setengah jam kemudian, ada busyro datang ditengah waktu berbuka puasa. adikku mengirim pesan singkat:
Nilna  Zainatul Afifah, Pariwisata UGM.
Alhamdulillah, ya Allah.
Orang tuaku menyuruhku mempercepat buka puasa dan segera sujud syukur.

Kabar bahagia sore itu, aku yakin tidak terlepas dari doa-doa mereka, mereka yang aku sebut kalian (sekarang). Makasih atas semua orang yang telah mendoakan saya.
May Allah Bless You, all.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#bukanpuisi: Dialog di Perjalanan

#bukanpuisi: Rindu